Selasa, 18 Desember 2018

Konfigurasi DHCP Server pada Router di Cisco Packet Tracer

1.  Membuat topologi jaringan seperti di bawah




2.  Konfigurasi Interface Router




3.  Konfigurasi DHCP Server







Lihat client untuk memastikan sudah mendapat IP yang sesuai









Pertemuan 14

1. Buatlah jaringan komputer sesuai dengan topologi yang telah disediakan





2. Pada jaringan tersebut tuangkan sistem keamanan melalui line console dan line vty serta
    encripsikan password tersebut dan buatlah banner motd





3. Router Interface G0/0 memiliki IP: 192.168.10.1/24




4. Router Interface G0/1 memiliki IP: 192.168.11.1/24 dan digunakan sebagai DHCP Server 
    1. Excluded 192.168.11.1 192.168.11.40 
    2. Excluded 192.168.11.150 192.168.11.254 
    3. DHCP Pool JARINGAN-KOMPUTER




Selasa, 11 Desember 2018

Pembuatan Jaringan Sederhana 2

2.1.4.6 Packet Tracer - Navigating the IOS



1.  Untuk panggunaan kabel, pilih kabel console.
     Pada PC1 pilih RS-232 dan pada S1 pilih console.




2. Script 





Fungsi Protokol Layer serta Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 & Ipv6


    1.       Fungsi ICMP
·      Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan
Error disini merupakan salah satu gejala yang paling mungkin terjadi di dalam sebuah jaringan komputer. Error yang terjadi disini biasanya ketika pesan dan juga request tidak dapat tersampaikan ke host tujuan, ataupun koneksi terputus ketika sedang melakukan proses transmisi data di dalam jaringan komputer.
Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap error yang terjadi dapat dihandle atau ditangani langsung oleh protocol ini, dimana protocol ICMP ini bertugas untuk melakukan tindakan – tindakan ketika terjadi yang namanya error di dalam sebuah jaringan komputer.

·      Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan
Control procedure atau prosedur pengontrolan merupakan tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP ini. Secara fungsionalnya ICMP bertugas untuk mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan pada sebuah jaringan kompter. 
Dengan adanya ICMP , maka setiap jaringan komputer dapat berjalan sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang ada, sehingga tidak mengalami sebauh kesalahan didalam proses transmisi jaringan tersebut.

·      Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error handling sudah dibahas pada poin sebelumnya. Namun, selain melakukan pengendalian error atau error handling , ICMP juga diketahui memiliki tugas lainnya, seperti melakukan pengenalan serta pengidentifikasian terhadap arus informasi yang ditransmisikan pada network layer atau lapisan jaringan.
Contoh sederhananya, ketika sebuah jaringan memiliki beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana setiap paket data harus melewatinya. Disaat inilah ICMP bertugas untuk melakukan pengendalian terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer tersebut.

·      Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga pelaporan akan terjadinya error juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP ini. ICMP merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error pada sebuah jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error, biasanya router atau perangkat keras jaringan lainnya akan memberikan tanda kepada ICMP, misalnya host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus.

    2.       Fungsi POP3
POP3 adalah protokol internet yang digunakan untuk mengakses email atau surat elektronik ke email client. Fungsi utama POP3 adalah menyimpan sementara email yang dikirim ke server email, lalu meneruskannya ke klien email, yang akan direspon saat email dibuka oleh pengguna yang memenuhi syarat (dalam hal ini mereka memegang nama pengguna dan juga kata sandi dari alamat email).
POP3 adalah protokol email yang digunakan di berbagai klien email, mulai dari aplikasi email di desktop, seperti Microsoft outlook, hingga aplikasi email di smartphone, seperti Gmail, Ymail, dan sebagainya.Dengan protokol POP3 pada klien email ini, ada email atau email yang telah terkandung di server email akan muncul di email client dan akan dibuka saat pengguna memiliki hak akses ke email atau email.

    3.       Fungsi SMTP
Fungsi SMTP melakukan transfer email ke pengguna berbasis IP address pada TCP port 25 menggunakan serangkaian perintah mesin antar host. Host yang juga end user menggunakan User Agent (MUA) atau Mail Transfer Agent (MTA). Selanjutnya email yang telah dikirimkan lalu diterima oleh end user dengan POP3 atau IMAP.
SMTP juga bisa menggunakan teknik keamanan jaringan TLS yang merupakan pengganti SSL. Metoda TLS adalah enkripsi klien atau data server dengan pertukaran kunci, otentifikasi dan implementasi chiper standar.

    4.       Fungsi FTP
Fungsi FTP adalah Protokol yang melakukan  trasfer file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protokol. Fungsi FTP adalah mempermudah dalam pembagian file-file, mempercepat secara tak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system antar host.
Fungsi FTP server adalah menjalankan perangkat lunak yang digunakan untuk pertukaran file atau dalam istilah asing file exchange, yang selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat request atau permintaan dari FTP client. FTP client adalah komputer yang meminta koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file (upload dan download file).

    5.       Fungsi ARP
Protokol ARP sangat berperan dalam jaringan komputer, apa lagi dalam komunikasi data protokol ARP sangatlah di perlukan. Dalam jaringan LAN jika Host tersambung maka cara berkomunikasi menggunkan alamat fisik yaitu mac addres tidak menggunkan alamat logis yaitu IP address.





Kelebihan dan Kekurangan Ipv4
·      Kelebihan :
1.       Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
2.       Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
·      Kekurangan
1.       Panjang alamat 32 bit (4bytes).
2.        Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
3.       Dukungan terhadap IPSec opsional.
4.       Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
5.       IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.

Kelebihan dan Kekurangan Ipv6
·      Kelebihan :
1.        Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
2.        Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
3.       Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
4.       Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration.Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
5.       Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
6.       Dukungan  yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
7.       Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.
Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
8.       Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
·      Kekurangan :
1.       Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
2.        Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.



Sumber :
https://www.komputerdia.com/2016/12/pengertian.icmp.dan.jenis.jenis.icmp.html
https://dosenkomputer.com/pengertian-pop3-dan-fungsinya/
https://www.webmobile.id/pengertian-smtp-beserta-fungsi-dan-contohnya/
http://coretananakteknikinformatika.blogspot.com/2018/04/kelebihan-dan-kekurangan-ipv4-ipv6.html

Selasa, 16 Oktober 2018

Topologi Jaringan


Topologi Jaringan Komputer adalah suatu komponen atau juga bisa dikatakan cara yang digunakan guna untuk menghubungkan semua kumpulan komputer antara satu dengan lainnya agar nantinya semua komputer dapat membentuk sebuah jaringan dan dapat terhubung atau terkoneksi ke internet.
Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Jaringan tersebut akan saling berhubungan satu sama lain membentuk sebah komunikasi data.
Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masingmasing topologi berdasarkan karakteristiknya. Dan setiap macam topologi jaringan komputer akan berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan, serta kemudahan dalam proses maintenance nya.

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
·         Physical
Yang pertama adalah Physical, yang mana merupakan sebuah gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.
·         Logical
Kemudian yang kedua adalah Logical. Logical disini memiliki pengertian yaitu merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya.
·         Signal
Signal Topology mengacu pada jalan yang jelas bahwa data membutuhkan waktu antara node dalam jaringan sedangkan istilah 'sinyal topologi' biasanya merujuk pada jalan yang sebenarnya yang sinyal (misalnya, optik, listrik, elektromagnetik, dll) mengambil ketika menyebarkan antara node.


Jenis-jenis Topologi Jaringan

1.            Topologi Ring
Topologi ring atau biasa disebut topologi cincin adalah topologi yang berbentuk rangkaian titik yang masing – masing terhubung ke dua node lainnya sehingga membentuk rangkaian melingkar seperti cincin. Pada topologi ring setiap komputer dihubungkan oleh kabel tunggal yang melingkar melewati setiap komputer, jadi setiap komputer saling terhubung oleh kabel tersebut. Biasanya kabel yang digunakan pada topologi ring adalah kabel BNC yang tidak terdapat ujung sehingga tidak membutuhkan terminator.
Instalasi Topologi Ring relatif lebih sulit dibandingkan dengan bus. Selain itu, menambah atau mengurangi node pun relatif sukar. Setiap node memerlukan tepat dua node “tetangganya” agar komunikasi data dapat berjalan. Apabila kabel terputus atau ada node yang rusak maka jaringan akan lumpuh.
Untuk membentuk jaringan cincin, maka setiap sentral perlu dihubungkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk hubungan loop tertutup. Dalam sistem topologi jaringan ini, setiap sentral memang dirancang untuk bisa berinteraksi dengan sentral yang jaraknya berdekatan ataupun berjauhan. Sehingga topologi ring ini memang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan switching ke segala arah workstation.
Fungsi topologi ring sendiri sama dengan fungsi topologi komputer yang lainnya yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer agar dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. Bentuk topologi yang seperti cincin ini dapat mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas data yang terjadi pada teknologi topologi bus.
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address yang dimaksud.
Topologi ini berbeda dengan topologi bus dimana untuk topologi ring ini sinyal akan terus mengalir berulang – ulang tanpa ada ujungnya, atau bisa disebut sinyal pada topologi ring ini adalah mengalir secara looping (berulang). Pada topologi ring ini digunakan alat yang disebut Token untuk membantu transmisi data, pengertian token sendiri adalah seri bit khusus yang berjalan di jaringan ring. Aliran data yang ada di topologi ini harus melewati setiap node yang membuat topologi jaringan ring ini kurang efisien jika dibandingkan dengan topologi star atau topologi bus.



Karakteristik Topologi Ring
Topologi ring memiliki karakteristik sebagai berikut :
·            Menggunakan sebuah kabel backbone untuk trasmisi data.
·            Kabel yang dipake berjenis twisted pair.
·            Ujung-ujung kabel backbone akan dihubungkan dengan node pertama sehingga akan membentuk sebuah cincin atau lingkaran tertutup.
·            Jika kabel terputus atau node rusak maka jaringan akan lumpuh.
·            Pengiriman data menggunakan metode token passing scheme dan dilakukan secara bergantian pada satu arah.
·            Rumit dan relatif mahal jika diimplementasikan untuk jaringan kecil.
·            Tidak ada pengiriman pesan ke alamat broadcast sehingga tidak terjadi suatu collision atau tabrakan data, jadi performa jaringan relatif stabil.


Cara Kerja Topologi Ring
Untuk cara kerja yang ada pada topologi ring adalah dimana pada setiap node berfungsi sebagai repeater (penguat sinyal) bagi node sebelum atau sesudahnya, jadi setiap perangkat akan saling bekerja sama untuk menerima sinyal dari sebelumnya kemudian meneruskan ke node selanjutnya. Pada proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu alat yang dinamakan dengan Token.
Token sendiri berisi data yang bersumber dari komputer sebelumnya, kemudian token akan mengalirkan data ke setiap node / titik. Jika data dibutuhkan pada node maka data akan diterima oleh node tersebut namun jika node tidak dibutuhkan oleh node maka data akan dialirkan ke node berikutnya. Data yang mengalir akan berjalan terus – menerus hingga mencapai tujuan akhir.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Ring
Kelebihan :
·         Mudah dalam perancangan serta mengimplementasikannya.
·         Peforma topologi ring lebih baik jika dibandingkan dengan topologi bus, bahkan meskipun aliran data yang ada besar dan berat sekalipun.
·         Mudah dalam melakukan konfigurasi serta installasi perangkat baru.
·         Mudah untuk melakukan diagnosa, pengisolasian kesalahan, serta kerusakan yang ada di dalam jaringan dikarenakan konfigurasi yang ada menggunakan sistem point on point.
·         Penggunaan kabel yang cukup hemat.
Kekurangan :
·         Jika terdapat kerusakan di satu node maka hal tersebut akan menganggu seluruh jaringan yang ada, untuk mengatasinya kita bisa menggunakan cincin ganda atau dual ring.
·         Pengembangan jaringan dirasa kurang fleksibel, dikarenakan untuk memindahkan, menambahkan serta mengubah perangkat jaringan akan mempengaruhi seluruh jaringan.
·         Komunikasi data akan sangat tergantung dari jumlah node yang ada di dalam jaringan.
·         Cenderung sulit untuk dikonfigurasikan jika dibandingkan dengan topologi star.




2.            Topologi Bus
Topologi jaringan bus merupakan jenis topologi jaringan yang mana menggunakan kabel tunggal untuk menghubungkan semua komputer baik server maupun client. Topologi ini bisa dibilang sangat sederhana, akan tetapi jarang digunakan pada saat sekarang ini karena sering terjadi eror jika lalu lintas data yang ada sangat padat.
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kabel harus di akhiri dengan satu terminator.
Penggunaan topologi bus pada jaringan komputer digunakan untuk memudahkan koneksi antara client dengan server yang ada dalam satu jaringan supaya lebih mudah saat berbagi data. Terutama jika hanya terdapat satu server yang di tugaskan untuk memberikan pelayanan pada client yang jumlahnya tidak banyak, maka topologi bus dapat digunakan sebagai salah satu pilihan.
Pada topologi Bus semua komputer yang ada akan dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kabel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kabel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector).
Terdapat dua jenis topologi bus, yang pertama ialah Linear Bus. Pada topologi jaringan berjenis Linear Bus seluruh perangkat dalam jaringan tersebut terhubung pada satu kabel tunggal dengan dua titik akhir pada masing-masing ujung kabel. Kemudian jenis topologi bus yang kedua ialah Distributed Bus, yang membedakan topologi jenis ini dengan jenis topologi yang pertama ialah terdapat cabang yang dibentuk pada kabel utama, dan setiap cabang tersebut memiliki titik akhir tersendiri. Singkatnya distributed bus ini adalah gabungan dari beberapa linear bus.
Untuk yang membutuhkan topologi jaringan berskala kecil, topologi bus bisa menjadi salah satu solusinya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Sebenarnya tidak ada batasan yang diberikan dalam hal jumlah perangkat yang terhubung pada topologi bus, namun dengan semakin banyaknya perangkat terhubung maka resiko kecepatan data yang lambat dan masalah yang mungkin terjadi pada perangkat semakin besar.




Karakteristik Topologi Bus
Topologi bus memiliki karakteristik tersendiri yaitu menggunakan sebuah kabel tunggal yang terbentang disepanjang jaringan, kabel inilah yang kemudian menjadi backbone pada jaringan tersebut. Jenis kabel yang biasa digunakan pada topologi bus adalah coaxial, seluruh perangkat jaringan terhubung dengan kabel ini dengan menggunakan konektor T. Konektor ini berperan untuk membagi jalur agar memungkinkan untuk perangkat dapat terhubung pada kabel utama (backbone).
Karakteristik lainnya yang juga dimiliki oleh topologi bus adalah adanya terminator di tiap ujung dari kabel jaringan. Terminator ini berfungsi untuk menyerap singal dan mencegahnya agar tidak terpantul kembali, sebab apabila terjadi hal tersebut akan menyebabkan terjadinya tabrakan sinyal.


Cara Kerja Topologi Bus
Pada jaringan topologi bus, seluruh perangkat jaringan yang terhubung pada kabel utama yang sama dapat saling mengirim atau menerima paket data, namun untuk melakukan pengiriman data, kabel utama harus dalam keadaan bebas, dalam artian tidak ada perangkat lain yang sedang melakukan pertukaran data. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya tabrakan data pada kabel utama, seluruh proses tersebut diatur dengan menggunakan sebuah protokol yang disebut Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD).
Untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain, komputer pengirim akan membroadcast sebuah sinyal dan sinyal tersebut akan menyebar disepanjang kabel jaringan, kemudian memeriksa tiap-tiap perangkat pada jaringan tersebut. Apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang sama dengan yang dituju maka perangkat tersebut menerimanya, namun apabila perangkat tersebut memiliki alamat MAC atau alamat IP yang tidak sama maka komputer tersebut akan membuang sinyal tersebut.
Untuk menghindari terjadinya tabrakan sinyal sebuah terminator di tempatkan pada masing-masing ujung kabel jaringan, hal tersebut bertujuan untuk mencegah sinyal pada kabel utama tidak terpantul kembali.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus
a.       Kelebihan :
·         Mudahnya menambahkan perangkat baru
·         Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit
·         Tidak membutuhkan hub/switch
·         Terminator kabel tidak membutuhkan daya
b.      Kekurangan :
·         Menambah perangkat akan memperlambat jaringan
·         Masalah keamanan
·         Kerusakan pada kabel utama akan mempengaruhi seluruh jaringan


3.            Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang paling sering digunakan untuk merancang jaringan pada saat ini. Topologi ini mempunyai ciri, yaitu adanya switch atau hub yang menghubungkan ke setiap komputer baik server maupun client. Topologi jaringan star mempunyai ciri fisik yang paling mudah dikenali yaitu adanya switch atau hub sebagai kontrol terpusat dalam jaringan, selain itu Topologi star juga menggunakan kabel UTP dan konektor RJ 45 sebagai media transmisinya.
Topologi star mengacu pada jaringan dimana semua node yang terhubung secara individual untuk satu hub umum. Topologi jaringan dimana stasiun transmisi yang terhubung sedemikian rupa ke simpul pusat didesain menyerupai bentuk bintang. Pada dasarnya, desain topologi bintang sangat mirip dengan sebuah roda sepeda dengan jari-jari yang memancar dari pusat. Dalam tipe jaringan ini, pertukaran data hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui simpul pusat ke semua node lainnya yang terhubung.
Topologi jaringan star berfungsi untuk menghubungkan antar komputer satu dengan komputer lain dalam jaringan komputer baik komputer tersebut bertindak sebagai server maupun bertindak sebagai client. Selain untuk menghubungkan antar komputer dalam satu jaringan atau satu network topologi jaringan star juga dapat digunakan untuk menghubungkan perangkat keras jaringan lain seperti router, modem, access point dan lain sebagainya.



Karakteristik Topologi Star
Topologi star memiliki karakteristik yaitu pada setiap komputer host memiliki kabelnya sendiri yang terhubung lansung pada perangkat pusat hub, switch, multipoint repeater, atau bahkan Multistation Access Unit (MAU) melalui sistem point-to-point. Topologi star ini biasanya diimplementasikan pada jaringan rumah atau dikantor, dan biasanya menggunakan kabel jenis Unshielded Twisted Pair (UTP), namun juga dapat dengan menggunakan jenis kabel fiber optik dan kabel coaxial.


Cara Kerja Topologi Star
·         Hub yang telah tersambung dengan server penyedia paket data sudah harus siap untuk sebagai pusat dari jaringan komputer.
·         Lalu, pasang kabel-kabel di dalam port pada hub atau switch yang dipakai sebagai sentral.
·         Jika tiap kabel sudah terpasang, hubungkan kabel-kabel tersebut ke dalam komputer-komputer yang dijadikan sebagai client atau user.
·         Dengan seperti itu, setiap user atau client akan mendapatkan data yang sama seperti apa yang dimiliki oleh server sebagai sentral dan juga sumber paket data. Jika memakai topologi star dalam pembuatan suatu jaringan komputer, maka harus membuat setiap komputer yang dipakai sebagai user dan membutuhkan tiap komputer dengna satu instalasi kabel. Oleh sebab itu jika mempunyai 50 unit komputer client atau user, maka membutuhkan 50 unit kabel supaya suatu jaringan topologi star bisa berjalan dengan baik dan optimal di setiap komputer user.
·         Penggunaan topologi star bukan saja yang konvensional, tetapi telah ada istilah topologi star hybrid. Yang pada dasarnya topologi ini sama saja dengan topologi star umumnya. Tetapi yang membedakan adalah pemakaian kabelnya yang seringkali memakai beberapa tipe kabel di suatu jaringan komputernya.
·         Pemakaian beberapa tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data yang bisa dilaksanakan oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin bagus kualitas dan jenis kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin bagus pula kualitas dari transfer sinyal dan paket data dalam jaringan komputer tersebut.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Star
Kelebihan :
·         Dalam topologi star, paket-paket data tidak mesti membuat jalan melalui berbagai node yang akan memastikan transfer data dengan cepat.
·         Pada saat yang sama, faktanya bahwa paket data hanya melalui tiga titik berbeda untuk memastikan bahwa data sampai dengan aman.
·         Sebagai node yang tidak terhubung satu sama lainnya, setiap masalah dalam satu node tidak mengganggu kinerja node lain dalam jaringan.
Kekurangan :
·         Masalah utama dalam topologi bintang adalah kenyataan sangat bergantung pada fungsi hub pusat.
·         Ukuran dari jaringan ini bergantung pada berapa banyak koneksi dapat dibuat untuk hub.
·         Jenis jaringan ini membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi linear bus, yang berarti pengeluaran akan relatif tinggi.



4.               Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yang menyerupai jaring jala yang digunakan pada desain jaringan LAN, Topologi jaringan mesh menggunakan salah satu dari dua pengaturan koneksi apakah menggunakan mesh penuh maupun mesh parsal. Meskipun topologi jaringan mesh ini dapat diandalkan, karena inter koneksi namun juga memiliki redundansi. Pada topologi mesh, setiap perangkat yang ada dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat lainnya dikarenakan perangkat akan saling terhubung yang dikenal dengan dedicated links. Komunikasi yang terjalin pada topologi mesh biasanya berjalan cepat dan dapat digunakan untuk membangun jaringan yang skalanya tidak terlalu besar.
Topologi mesh adalah jenis pengaturan tata letak jaringan komputer di mana masing-masing komputer dan perangkat di jaringan saling berhubungan satu sama lainnya secara langsung. Oleh sebab itu dalam topologi mesh tiap perangkat dapat secara langsung berkomunikasi dengan perangkat tujuan dan memungkinkan distribusi transmisi dapat dimaksimalkan. Meskipun salah satu dari sambungan transmisinya menurun. Hubungan antara perangkat dan node (komputer) dilakukan melalui loncatan (hop).



Jenis koneksi pada topologi jaringan mesh terdiri dari 2 jenis, kedua topologi mesh tersebut meliputi:
·         Topologi Mesh Fully Connected
Topologi Mesh Fully Connected mempunyai ciri utama dimana setiap komputer dalam jaringan saling terhubung satu sama lain secara penuh. Sebagai contoh jika ada 5 komputer dalam jaringan tersebut maka satu komputer akan terhubung ke 4 komputer lainnya.
·         Topologi mesh partial connected
Pada topologi mesh jenis ini memiliki ciri yaitu setiap komputer dalam jaringan tersebut tidak semua komputer akan terhubung dengan komputer lainnya sehingga ada beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain dan beberapa komputer tidak saling berhubungan.


Karakteristik Topologi Mesh
Topologi Mesh memiliki karakteristik sebagai berikut :
·         Perangkat yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan satu sama lainnya.
·         Kabel yang digunakan dalam berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya di dalam jaringan cukup banyak.
·         Pada setiap node, setidaknya ada 2 atau lebih dari port I/O.
·         Konfigurasi dalam setiap node akan berbeda di dalam berkomunikasi.


Cara Kerja Topologi Mesh
Agar dapat terhubung dalam jaringan topologi mesh, setiap perangkat perlu dilengkapi dengan port input/output yang disimbolkan dengan istilah I (input) atau O (output). Cara kerja topologi mesh ini memang tergolong rumit dan membutuhkan banyak konektor karena masing-masing perangkat yang ingin terkoneksi harus memiliki kabel penghubung. Tiap perangkat akan memiliki sebuah mode, yang berfungsi untuk menerima transmisi data dan sekaligus mengirimkan data miliknya. Secara umum ada dua jenis tipe hubungan dalam topologi mesh ini, yaitu sebagai berikut.
Walaupun tipe sambungannya bisa berbeda, tapi secara umum cara kerja topologi meshnya tetap sama yakni dengan menghantarkan data melalui jalur hubungan yang ditargetkan. Dengan demikian privasi data terjaga karena tidak disebarkan ke jaringan-jaringan lain walaupun memiliki sambungan ke sana. Ketika terjadi gangguan di antara jalur yang terkoneksi, jaringan lain yang tidak terlibat masih baik-baik saja dan dapat digunakan sebagai alternatif distribusi data.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh
Kelebihan :
·            Jenis topologi mesh ini adalah robust, yaitu bila terjadi gangguan di dalam koneksi komputer A dan komputer B dikarenakan adanya kerusakan pada kabel koneksi yang ada pada antara komputer A dan komputer B maka gangguan tersebut tidak akan menganggu koneksi yang ada pada komputer A dengan lainnya.
·            Pada topologi mesh, security dan privacy dapat terjamin baik dikarenakan komunikasi yang terjalin di antara kedua komputer tidak bisa diakses dengan komputer lainnya.
·            Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi antar jaringan komputer.
Kekurangan :
·            Jaringan komputer yang menggunakan topologi mesh akan sangat banyak menggunakan kabel, sehingga tentu saja membutuhkan sebuah ruangan yang cukup besar ketika akan membangun jaringan komputer tersebut.
·            Biaya yang diperlukan untuk perawatan topologi jaringan ini lebih banyak dibandingkan jaringan lainnya.
·            Jaringannya yang tidak praktis.




5.               Topologi Tree
Topologi Tree adalah salah satu topologi yang cukup banyak diterapkan pada jaringan komputer. Topologi ini bentuk geometris hampir mirip dengan pohon (tree). Dalam topologi Tree ada sebuah pada level teratas sebagai root yang menjadi pusat utama komunikasi bagi seluruh komputer lain saling terkoneksi dengannya.
Topologi tree atau sering diistilahkan sebagai topologi pohon adalah topologi jaringan komputer secara hirarki merupakan kombinasi dari topologi star dan bus. Jadi, untuk memahami topologi tree, maka perlu untuk memahami mengenai topologi star dan bus. Topologi star adalah salah satu topologi yang paling sering digunakan dalam pembangunan jaringan LAN. Dengan satu hub pusat terhubung ke beberapa komputer.
Koneksi ini memakai Topologi Peer To Peer (P2P). Lalu topologi yang berada dibawahnya terdapat satu atau lebih komputer yang dinamakan komputer central, komputer inilah yang menjadi pusat dari seluruh komputer di bawahnya yang membentuk topologi seperti Topologi Star.




Karakteristik Topologi Tree
Topologi tree memiliki karakteristik sebagai berikut :
·         Komunikasi antara Kelompok dilakukan melalui sebuah HUB.
·         Adanya HUB Pusat, sebagai pusat data maupun kendali jaringan.
·         Adanya pengelompokan Tingkat dalam Kelompok Jaringan yang berbentuk Topologi Star.
·         Adanya Kabel Utama / Backbone sebagai penghubung Jaringan.


Cara Kerja Topologi Tree
Cara kerja dari topologi tree ini adalah dengan membentuk sebuah jaringan yang memakai sistem pohon bercabang. Di dalam topologi tree ada sistem yang bertingkat yang dipakai sebagai media interkoneksi antar sentral yang mana didalam interkoneksi tersebut terdapa hierari yang berbeda. Komputer client ini dikelompokan dengan memakai topologi star, lalu setiap kelompok topologi star ini akan saling dikoneksikan dengan memakai metode pada topologi BUS.
Dalam menghubungkan setiap kelompok jaringan star ini memakai HUB yang terhubung dengan kabel utama yang disebut dengan backbone. Misal data dari kelompok jaringan 1 akan dihubungkan dengan kelompok jaringan no 2 maka data dari kelompok jaringan 1 ini akan melewati HUB kemudian akan diteruskan ke backbone dan menuju kelompok jaringan no 2. Jadi aliran data pada komputer dalam topologi pohon ini tidak terkirimkan secara langsung melainkan harus melewati HUB dahulu.



Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree
Kelebihan :
·         Semua komputer pada model topologi tree ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
·         Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasan lalu lintas siaran yang diinduksi topologi jaringan bus.
·         Jenis topologi tree ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
Kekurangan :
·         Topologi pohon ini memiliki ketergantungan secara menyeluruh terhadap HUB, jika terjadi kerusakan pada HUB maka seluruh jaringan akan terganggu.
·         Komunikasi antar komputer dalam satu jaringan tidak bisa dilakukan secara langsung melainkan harus melewati HUB sehingga data mengalir sedikit lebih lambat.
·         Topologi pohon ini terbilang sulit dalam perawatannya karena banyak perancangan node.




6.               Topologi Hybrid
Topologi Hybrid merupakan penggabungan berasal dari beberapa (dua atau lebih) topologi jaringan yang berbeda. Contohnya dikala suatu jaringan yang mengfungsikan topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang mengfungsikan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk berasal dari paduan ke dua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid. Jika jaringan yang digabungkan punyai model topologi yang sama, maka penggabungan ke dua jaringan berikut bukanlah topologi hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain yang terhitung mengfungsikan topologi bus, maka penggabungan ke dua jaringan berikut selamanya merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

Topologi Hybrid menggabungkani dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda sedemikian rupa, agar topologi jaringan yang dihasilkan tidak mengacu pada standar topologi yang ada; tidak menampilkan karakteristik topologi tertentu. Topologi ini seringkali menghasilkan tata letak topologi yang rumit, sukar dipahami, gara-gara mencampurkan beragam susunan topologi. Meskipun demikian pemakaian topologi ini jarang mengakibatkan masalah.



Karakteristik Topologi Hybrid
Topology Hybrid tidak punyai karakteristik khusus, gara-gara merupakan penggabungan berasal dari sebagian topologi. Topologi hybrid dapat membawa karakteristik topologi asal yang membangunnya. Misalkan terkecuali topologi hybrid di keliru satu perusahaan merupakan kombinasi berasal dari topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka topologi hybrid pada jaringan selanjutnya punyai karakteristik bawaan berasal dari topologi ring, star, dan bus.



Cara Kerja Topologi Hybrid
Sebagai ilustrasi, sebuah organisasi/departemen memiliki 3 bagian dimana komputer-komputer pada masing-masing bagian tersebut saling terhubung menggunakan topologi yang berbeda, sebut saja bagian A menggunakan topologi Bus, bagian B menggunakan topologi Star, dan beberapa komputer terhubung langsung ke HUB pusat.
Apabila kedua jaringan komputer dan beberapa komputer tersebut dibuat menjadi saling terhubung ke dalam satu jaringan yang lebih luas (mencakup ketiganya) menggunakan salah satu jenis topologi (misalkan topologi Star) maka itulah yang dinamakan dengan Topologi Hybrid (Hybrid Topology).



Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid
Kelebihan :
·         Berfungsi menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
·         Fleksibel dan efisien; dapat diterapkan terhadap lingkungan jaringan yang berbeda, tanpa harus merombak topologi jaringan yang sudah terbentuk sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.
·         Kustomisasi, sangat mungkin penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk capai obyek tertentu.
Kekurangan :
·         Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan sebagian topologi sebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
·         Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, karena gunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
·         Biaya perawatan jaringan termasuk cukup mahal. Hub harus terus bekerja meskipun keliru satu node di dalam jaringan tidak bekerja, karena hub harus mengelola sebagian model jaringan sekaligus.





Sumber :
http://www.martinrecords.com/technology/mengenal-lebih-dalam-mengenai-topologi-jaringan-komputer/
http://cnanetwork.blogspot.com/2009/10/signal-topology.html (translator bing bing.com)
http://kmaster37.blogspot.com/2013/11/topology-hybrid.html
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/12/penjelasan-pengertian-topologi-hybrid.html